Red Hat, Inc., penyedia solusi open source terdepan di dunia, telah mengumumkan Red Hat OpenShift 4.7, versi terbaru platform Kubernetes kelas enterprise yang terdepan dalam industri.
Dirancang untuk menyederhanakan dan mengakselerasi modernisasi aplikasi, versi terbaru Red Hat OpenShift ini berbasis Kubernetes 1.20 dan membantu menghilangkan ketegangan dalam tim IT saat mereka ingin mengintegrasikan aplikasi tradisional dengan aplikasi berbasis cloud.
Red Hat OpenShift 4.7 menyederhanakan dan mengefisienkan modernisasi aplikasi dan memberikan satu pandangan menyeluruh di lanskap aplikasi.
Semua kemampuan baru tersebut dikembangkan di platform konsisten yang disediakan Red Hat OpenShift di open hybrid cloud. Soluasi tersebut untuk menjawab ancaman persaingan, mengembangkan penawaran bisnis, atau memenuhi ekspektasi pelanggan, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi modernisasi aplikasi.
Ashesh Badani, senior vice president, Cloud Platforms, Red Hat mengatakan, “Red Hat memahami bahwa memodernisasi aplikasi memberikan peluang besar bagi perusahaan, namun juga menambah tekanan kepada tim IT yang sudah berada di bawah tekanan.
“Red Hat OpenShift 4.7 memiliki fitur-fitur yang membantu perusahaan melakukan modernisasi secara bertahap, dengan jadwal yang paling sesuai dengan mereka, tanpa mengganggu layanan yang sudah ada. Selain itu, dengan menjembatani aplikasi modern dan tradisional, Red Hat OpenShift bisa menyediakan operasi yang konsisten dan pengalaman manajemen di semua aplikasi, dimanapun mereka berada atau apapun infrastruktur dasarnya,” ungkap Ashesh Badani, dalam keterangan tertulisnya, Senin ( 29/03/2021 ).
Menurut IDC, “Penyedia layanan modernisasi aplikasi harus memahami cara organisasi memprioritaskan modernisasi sebagai inisiatif portofolio aplikasi mereka, serta mengetahui cara organisasi melakukan pendekatan ke berbagai taktik modernisasi untuk aplikasinya.”[
Red Hat tahu bahwa beberapa perusahaan memiliki kesempatan untuk menyingkirkan investasi IT yang sudah ada tanpa harus menghadapi gangguan besar dan tidak ada satu strategi yang persis sama untuk semua perusahaan dalam memodernisasi aplikasi mereka.
Red Hat OpenShift menyediakan kemampuan modernisasi aplikasi dan migrasi yang beragam untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan secara spesifik. Rilis terbaru ini merupakan perluasan tools modernisasi untuk memindahkan aplikasi lama ke arsitektur berbasis microservices yang baru, dan mendorong konsistensi manajemen di semua aplikasi demi meraih efisiensi operasional tanpa memperlambat inovasi.
Memindahkan beban kerja tradisional ke Kubernetes
Red Hat OpenShift 4.7 disertai dengan versi terbaru OpenShift Virtualization. OpenShift Virtualization pertama kali dirilis Juli 2020 dan didesain untuk membantu berbagai organisasi menyingkirkan penghalang aplikasi antara infrastruktur tradisional dan cloud-native, serta memperbesar kendali di sumber daya yang sudah terdistribusi.
Fitur dan perangkat tambahan baru tersebut diantaranya adalah:
- Kemampuan untuk memasukkan mesin virtual luar yang sudah ada ke dalam Red Hat OpenShift
- Template untuk membuat VM dengan satu klik
- Integrasi dengan Red Hat Advanced Cluster Management for Kubernetes, menyediakan kebijakan dan tata kelola yang ditingkatkan untuk pemanfaatan aplikasi termasuk yang tervirtualisasi.
Sementara itu Matt Wittstock, cloud architect, Lockheed Martin mengungkapkan bahwa di industri dirgantara, solusi IT harus inovatif dan memudahkan agar bisa menyediakan aplikasi dengan cepat.
“Kolaborasi Lockheed Martin dengan Red Hat didasarkan pada nilai inti engineering dan menemukan solusi terbaik untuk memodernisasi pengembangan aplikasi. OpenShift Virtualization sudah memungkinkan kami untuk memindahkan beban kerja virtual ke dalam containers, yang memberikan kami kemampuan untuk terus mendukung beban kerja tersebut dari satu pesawat manajemen dengan Red Hat OpenShift,” ujarnya.
“Kerja sama kami dengan Red Hat memberikan peluang untuk mendiskusikan bagian-bagian utama yang ingin ditingkatkan atau ditambahkan oleh tim IT Lockheed Martin. Red Hat sudah mendengarkan dan membawa ide-ide kami kembali ke engineering. Kami sangat menghargai hubungan dengan penyedia teknologi ini dan menantikan untuk terus meningkatkan solusi aplikasi di industri ini,” tambah Matt Wittstock.
Sebagai tambahan, Red Hat OpenShift 4.7 memperluas dukungan Windows Containers yang pertama kali diumumkan akhir 2020. Selain dukungan untuk Windows Containers di Amazon Web Services (AWS) dan Azure,
OpenShift juga akan segera melakukan hal yang sama untuk Windows Containers di vSphere (diharapkan tersedia bulan depan) menggunakan Installer Provided Infrastructure (IPI). Ini memberikan jalan bagi organisasi untuk memindahkan Windows Containers ke Red Hat OpenShift, terlepas dari lokasi mereka dan tanpa harus membuat lagi, atau menulis kembali kode baru.
Memudahkan dan menyederhanakan migrasi dalam skala besar
Migration Toolkit for Virtualization, yang akan segera tersedia sebagai pratinjau teknologi, menyederhanakan migrasi mesin virtual dalam skala besar ke Red Hat OpenShift Virtualization. Dengan melakukan hal ini, pengembang bisa dengan lebih mudah mengakses mesin virtual lama saat mengembangkan aplikasi cloud-native yang baru.
Migration Toolkit for Virtualization bisa dengan cepat digelar di lingkungan OpenShift, dengan memanfaatkan Operator yang mudah digunakan dan tersedia di OperatorHub. Migrasi dijalankan dengan beberapa langkah mudah, pertama dengan menyediakan sumber dan kredensial destinasi, kemudian memetakan sumber dan infrastruktur destinasi, membuat rencana dan akhirnya mengeksekusi upaya migrasi tersebut.
Migration Toolkit for Virtualization secara umum akan tersedia tahun ini dan akan memiliki kemampuan yang telah ditingkatkan untuk semakin mengurangi downtime, menghilangkan risiko dan mengoptimalkan keberhasilan proyek secara keseluruhan. Fitur-fitur tersebut akan menyertakan pemeriksaan pra migrasi untuk mendeteksi potensi masalah kompatibilitas, meningkatkan fungsi menyalin data, dan kemampuan otomasi yang semakin mendalam, sehingga mengurangi banyak pekerjaan manual selama migrasi.
Lebih cepat, lebih aman, pengembangan yang bisa ditingkatkan
Red Hat OpenShift 4.7 juga memperkenalkan pratinjau teknologi OpenShift GitOps, yang memberikan kerangka kerja bagi perusahaan untuk mulai mengeksekusi GitOps. Berbasis Argo CD, OpenShift GitOps menyediakan pengiriman deklaratif dan berkelanjutan ke OpenShift dengan mengintegrasikan alat CI/CD termasuk OpenShift Pipelines dengan repositori kode GitHub dan GitLab untuk memutakhirkan operasi melalui alur kerja Git.
Dengan menyediakan infrastruktur sebagai kode dari gagasan hingga ke produksi, OpenShift GitOps memungkinkan perusahaan mengelola, mengamankan dan memutakhirkan aplikasi melalui Git, sehingga meningkatkan time to market, dan memudahkan update dan keamanan.